Ramai Yang Tak Tahu Bahawa Inilah Zikir Paling Disukai Allah yang Menjadi Zikir Para Malaikat

Berdzikir merupakan salah satu amalan dalam Islam yang dianjurkan. Dengan berdzikir seseorang dapat mengingat dan menjalin sebuah komunikasi dengan penciptanya yaitu Allah SWT. Dengan berdzikir pula maka seseorang telah menjadi seorang hamba yang mencitai Rabb pemilik dirinya.


Tak hanya untuk manusia saja, namun para malaikat pun berdzikir kepada Allah sepanjang waktu. Bahkan ada dzikir yang disukai dan dipilihkan Allah untuk para malaikat. Berdzikir berdasarkan hadist Rasul merupakan peninggi derajat dan lebih baik dari menafkahkan emas dan perak.

“Tidakkah kalian ingin kuberitahu tentang sebaik-baik amalan yang paling suci di sisi Tuhan kalian, paling tinggi menyertai derajat kalian, lebih baik dari menafkahkan emas dan perak, juga lebih baik dari musuh yang membunuh (di antara kalian) lalu kalian membunuhnya?

Para sahabat menjawab “tentu saja, Ya Rasulullah” Nabi berkata “berdzikir kepada Allah Taala” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi) Berdzikir yang dilakukan oleh para malaikat telah Allah pilihkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist Nabi:

“Wahai Rasulullah” Tanya Abu Dzar “Bacaan apakah yang paling disukai oleh Allah SWT?” Rasulullah bersabda “(ialah) bacaan yang dipilihkan oleh Allah Taala untuk para malaikat yaitu bacaan “Subhana Rabbii wa bihamdihi (Maha suci Tuhanku dan segala puji bagi-Nya)” Hadist tersebut berasal dari Abu Dzar Al Ghifari yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam At Tirmidzi dan Imam Ahmad bin Hambal.

Dengan mengetahui dzikir mana yang disukai oleh Allah bahkan dipilihkan untuk para malaikat, sudah sepatutnya bagi kita untuk membasahi lidah ini dengan berbagai dzikir yang mampu menggetarkan hati dan menyadarkan kita akan kebesaran-Nya. Dengan berdzikir pula semoga Allah selalu menjaga kita dari berbagai hal yang membuat kita terjerumus akan dosa dan maksiat.

Aamiin.

Begitu banyaknya pahala kalimat dzikir ini, malaikat pun bingung ketika hendak mencatat pahalanya. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah diceritakan bahwa seseorang membaca kalimat:

يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ

“Ya Rabbi, bagiMu segala puji sebagaimana seyogyanya; bagi kemuliaan wajahMu dan keagungan kekuasaanMu” Dua malaikat yang hendak mencatat ganjarannya “kebingungan” tidak tahu bagaimana mencatat ganjaran ucapan tersebut. Maka mereka pun naik ke langit melaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hambaMu telah berdzikir dengan kalimat yang kami tidak mengetahui bagaimana harus menulisnya” kata dua malaikat tersebut.

Allah Azza wa Jalla bertanya kepada mereka, padahal Dia telah mengetahui apa yang terjadi. “Wahai malaikat, apa yang diucapkan hambaku itu?” “Wahai Tuhanku, ia mengucapkan ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthaanik’” Lantas Allah Azza wa Jalla pun memberikan keputusan-Nya: “Tulislah sebagaimana yang diucapkan oleh hambaKu itu hingga kelak ia berjumpa denganKu dan Aku sendiri yang akan memberikan ganjaran kepadanya.”

Masya Allah… kalimatnya pendek, mudah dihafal namun luar biasa pahalanya hingga malaikat pun tak sanggu mencatatnya. Maukah Anda mengamalkannya? Dalam Al Ma’tsurat dzikir pagi dan petang, kalimat tersebut masuk sebagai salah satu dzikir yang diucapkan.

Bagi Anda yang perlu mengetahui hadits lengkap mengenai kisah pahala kalimat tersebut, ini dia matannya:

أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَالَ يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ فَعَضَّلَتْ بِالْمَلَكَيْنِ فَلَمْ يَدْرِيَا كَيْفَ يَكْتُبَانِهَا فَصَعِدَا إِلَى السَّمَاءِ وَقَالاَ يَا رَبَّنَا إِنَّ عَبْدَكَ قَدْ قَالَ مَقَالَةً لاَ نَدْرِى كَيْفَ نَكْتُبُهَا. قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَا قَالَ عَبْدُهُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى قَالاَ يَا رَبِّ إِنَّهُ قَالَ يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ. فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمَا اكْتُبَاهَا كَمَا قَالَ عَبْدِى حَتَّى يَلْقَانِى فَأَجْزِيَهُ بِهَا

Bahwasanya seorang hamba dari hamba-hamba Allah mengucapkan ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthaanik’. Maka dua malaikat pun kesulitan dan tidak mengetahui bagaimana mencatat (ganjaran kalimat) itu. Maka mereka pun naik ke langit dan berkata (melapor kepada Allah):

“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hambaMu telah mengucapkan kalimat yang kami tidak mengetahui bagaimana mencatat (ganjarannya). Allah Azza wa Jalla bertanya padahal Dia telah mengetahui apa yang diucapkan hambaNya itu, “Apa yang diucapkan hambaKu?” Kedua malaikat itu menjawab, “Wahai Tuhan, sesungguhnya ia mengucapkan ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhiimi sulthaanik.’ Kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman kepada kedua malaikat tersebut, “Tulislah baginya sebagaimana kalimat hambaKu itu hingga ia berjumpa denganKu dan Aku yang akan memberikan ganjaran kepadanya.” (HR. Ibnu Majah).

Sumber dari TausiahIslam

 

Sudah Baca, Klik Like Dan Komen Dibawah Jika Tulisan Ini Bermanfaat. TQ – IslamItuindah