
Pernahkah kita merasa kegelisahan yang datang dengan tiba-tiba? Hati yang sebelumnya baik-baik saja secepat kilat berubah menjadi tidak tenang. Tiba-tiba saja merasa sesak dan gelisah tak tahu penyebabnya.
Menurut Ibnu taimiyah, yang demikian itu disebabkan oleh dosa atau maksiat yang ada dalam benak kita. Walaupun belum terjadi, namun dosa atau maksiat tersebut memancarkan kegelisahan dalam benak kita. Dalam Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah, beliau rahimahullah berkata:
سئل سفيان بن عيينة عن غَمٍّ لا يُعْرَفُ سبَبُه قال: هو ذنب همَمْتَ به في سِرِّك ولم تفعله فجزيت هماًّ به. فالذنوب لها عقوبات السِّرُّ بالسِّرِّ والعلانية بالعلانية
“Sufyan bin ‘Uyainah ditanya mengenai kegeliasahan yang tidak diketahui penyebabnya. Ia menjawab, ‘itu karena dosa/maksiat yang engkau ingin lakukan dalam kesendirian dan belum engkau lakukan. Engkau akan dibalas/ditimpa dengan kegelisahan. Demikianlah hukuman dosa (itu setimpal), dilakukan dalam kesendirian maka hukumannya juga dalam kesendirian, begitu juga jika terang-terangan maka hukumannya juga akan nampak terang-terangan.
Penjelasan tersebut memberikan pengertian bahwa perbuatan dosa yang belum tentu dikerjakan bisa memberikan efek gelisah pada hati seseorang secara tiba-tiba. Jika ada seseorang ada yang gelisah namun tidak karena dosa atau maksiat yang ingin ia kerjakan, maka cukuplah Allah yang mengerti jawabannya. Kita sebagai manusia bisa berdoa kepada-Nya, semoga hati menjadi tenang kembali dan bisa rida dengan setiap ketetapan-Nya.
Segala macam kegelisahan adalah cipta karya Allah, kita adukan kepada Allah pula. Sebab Allah juga pasti memiliki oabt kegelisahan tersebut. Ditulis dalam Al Wabilush Shayyib karya Ibnu Qayyim Al jauziyyah, doa penenang tersebut adalah sebagai berikut:
اللهم اني أسألك نفسا بك مطمئنة تؤمن بلقائك وترضى بقضائك وتنفع بعطائك
Allahuma inni as’aluka nafsan bika muthma’innah, tu’minu biliqa’ika wa tarda biqada’ika wa tanfa’u bi’atha’ik
Ya Allah aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang atasMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang rida dengan ketetapanMu dan yang merasa cukup dengan pemberianmu .