Hubungan harmonis suami istri adalah kondisi ideal yang diimpikan bagi setiap pasangan. Sakinah mawaddah wa rahmah tetap menjadi motto utama bagi seseorang yang sudah menjalin ikatan suami istri. Meski akan banyak sifat buruk pasangan yang nampak di kemudian hari, saling mengasihi bisa menjadi pagar pengaman pasangan agar tetap harmonis. Allah atur demikian sebagai tanda dari kekuasannya. Dalam QS Ar-Rum: 21 disebutkan,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Namun pada realitanya, setiap pasangan suami istri memiliki perasaan dan pemikiran yang mudah berubah sehingga menimnulkan sederet kesalahpahaman. Kesalahpahaman yang berlanjut pada pertengkaran kecil yang membuat rasa kasih dan sayang mulai pudar. Saling mengasihi sudah tidak lagi menjadi pagar pengaman saat pertengkaran kecil semakin sering terjadi.
Saat hubungan mulai renggang, hendaknya suami istri tersebut mulai merajut kembali cintanya dengan memperbaiki diri dan saling mengasihi kembali. Tidak mengulangi kesalahan yang sama dan tentunya juga berdoa kepada Allah agar Allah Allah setia menjaga ikatan sucinya dengan terus saling mengasihi. Abu Qasim Ismail Ibn Muhammad Al Ashbihani menyebutkan dalam karyanya Sirrus Salafi As Shalihin sebuah doa yang bisa dipanjatkan oleh pasangan suami isti agar terus bisa saling mengasihi, doa tersebut adalah sebagai berikut:
اللهم حبب عبدك هذا الى عبادك المؤمنين وحبب الي المومنين
Allahumma habbib ‘abdaka haza ila ‘ibadikal mu’minin wa habbib ilayya al mu’minun
Ya Allah jadikanlah hamba-Mu ini mencibtai orang yang beriman da jadikanlah orang yang beriman ini mencintaiku (HR Muslim)