Azab merupakan bentuk balasan atas kesalahan yang pernah dilakukan oleh manusia. Kesalahan tersebut bisa berupa perbuatan atau ucapan yang tanpa disadari ternyata merupakan dosa.
Itulah alasan kenapa manusia diperintahkan untuk berhati-hati dalam bertindak dan selalu menjaga lisannya. Jika tidak, maka neraka menjadi tempat untuk menerima azab pedih atas kesalahan yang diperbuat selama hidup di dunia.
Ternyata datangnya azab tidak harus menunggu manusia meninggal atau kiamat tiba. Ucapan ini kata ulama cepat mendatangkan azab karena besar nilai dosanya. Bahkan, sebelum orang tersebut tidur malam, azab itu segera mendatanginya. Apa ucapan tersebut? Berikut ulasannya.
Ucapan yang mengundang azab dengan sangat cepat itu adalah bersumpah palsu atas nama Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit kita mendengar seseorang mengatakan kalimat “Demi Allah”. Biasanya ini diikuti dengan kata “sumpah, demi Allah”.
Memang tidak semua orang berbohong ketika membawa bawa Allah ini. Namun tidak sedikit juga yang ternyata berbohong ketika mengucapkannya. Keberaniannya mengucapkan kalimat “Demi Allah” ini, biasanya untuk menutupi kesalahan yang dilakukan, menyangkal tuduhan orang lain, dan hal lainnya untuk melindungi diri saat didesak atas sesuatu. Biasanya, orang akan berhenti memperpanjang suatu perkara, jika orang yang diperkarakan membawa nama Allah dalam penjelasannya.
Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari misalnya saat seseorang meminjam sesuatu namun tidak mengembalikannya. Suatu hari pemilik menanyakan kepada peminjam terkait barang tersebut. Lalu sipeminjam mengatakan sudah mengembalikannya, walaupun sebenarnya belum. Kemudian untuk meyakinkan pemilik jika ia sudah mengembalikan barang tersebut, maka dia bersumpah atas nama Allah.
“Serius aku udah ngembaliin bulan kemarin. Mungkin kamu lupa, Sumpah demi Allah aku udah balikin barangnya”
Diantara kita pasti sering mendengar hal-hal demikian bukan? Maka ketahuilah, jika ternyata ucapan itu bohong, maka Allah SWT akan segera mendatangkan azabnya. Bahkan, sebelum sampai orang tersebut tidur malam, Allah sudah kirimkan bala tentaranya untuk mengazab orang tersebut.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku kabarkan kepada kamu sebesar-besarnya dosa besar?” Beliau mengucapkannya tiga kali. Mereka (para sahabat) menjawab, “Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah (syirik) dan durhaka kepada kedua orang tua”. Beliau duduk sebelumnya beliau bersandar, lalu beliau bersabda, “Ingat, juga perkataan palsu”, Perawi berkata, “Beliau selalu mengulangi ucapannya, hingga kami berharap beliau diam” [HR Bukhari, no 5918, Muslim no.87, lafazhnya bagi Bukhari]
Orang yang berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla adalah orang yang paling zhalim. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
Dan siapakah yang lebih zhalim/aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allâh, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. [Al-An’âm/6: 21]
Secara jelas bahwa Allah SWT mengatakan jika orang zalim karena berdusta atas nama Allah tidak mendapat keberuntugan. Jelas bahwa ketiadaan keberuntungan ini akan mendatangkan azab. Bahkan ulama mengatakan jika azab tersebut akan segera mendatanginya sesudah Ia mengucapkan kalimat tersebut.
Semoga dengan mengetahui semua ini, kita semakin berhati-hati, agar tidak terjebak dalam perbuatan berdusta atas nama Allâh sehingga akan mendapatkan kebinasaan.
Sudah Baca, Klik Like Dan Komen Dibawah Jika Tulisan Ini Bermanfaat. TQ – IslamItuindah